Ke-IPM-an - Materi Fortasi 2020


PP IPMPP IPM

Selamat datang IPMawan/wati. Akhirnya sampai juga di materi keIPMan, materi yang akan membawa teman-teman semua untuk berkenalan lebih dalam dengan IPM. Apa si IPM itu? Kenapa harus kenalan dan tahu tentang IPM??

Teman-teman ini kan sudah masuk di Sekolah Muhammadiyah nih, sekolah yang kereeennn bangeettzz, sekolah yang berbeda dengan sekolah lainnya, salah satunya yang bikin keren dan beda itu ya karena di sekolah Muhammadiyah itu ada IPMnya. IPM-lah yang ngadain kegiatan FORTASI ini sebagai ajang perkenalan awal di Sekolah Muhammadiyah, berbeda dengan kegiatan lingkungan sekolah di sekolah-sekolah yang lain. Nah, ada pepatah bilang bahwa “tak kenal maka tak sayang” atau “tak kenal maka ta’aruf dong”. Makanya disini materinya akan mengenalkan teman-teman dengan IPM, agar teman-teman semua tambah tahu biar tambah sayang deh sama IPM. Okey, sekarang saatnya untuk berta’aruf nih dengan IPM.

Mengenal IPM

IPM itu singkatan dari Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Sebuah organisasi pelajar yang besar di Indonesia karena basis masanya berasal dari seluruh siswa/siswi di Sekolah Muhammadiyah tingkat SMP sederajat dan SMA sederajat. IPM ini merupakah salah satu organisasi otonom (ORTOM) Muhammadiyah yang bergerak di kalangan Pelajar. Muhammadiyah dikenal sebagai gerakan Dakwah Islam Amar MA’ruf Nahi Munkar, maka begitupun dengan IPM juga merupakan gerakan dakwah dikalangan pelajar.

Yuk, mengenal lebih dekat tentang sejarah lahirnya IPM.

Historitas/ Sejarah IPM

Latar belakang berdirinya IPM tidak terlepas kaitannya dengan latar belakang berdirinya Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah Islam amar ma'ruf nahi mungkar yang ingin melakukan pemurnian terhadap pengamalan ajaran Islam, sekaligus sebagai salah satu konsekuensi dari banyaknya sekolah yang merupakan amal usaha Muhammadiyah untuk membina dan mendidik kader. Oleh karena itulah dirasakan perlu hadirnya Ikatan Pelajar Muhammadiyah sebagai organisasi para pelajar yang terpanggil kepada misi Muhammadiyah dan ingin tampil sebagai pelopor, pelangsung penyempurna perjuangan Muhammadiyah.

Jika dilacak jauh ke belakang, sebenarnya upaya para pelajar Muhammadiyah untuk mendirikan organisasi pelajar Muhammadiyah sudah dimulai jauh sebelum Ikatan Pelajar Muhammadiyah berdiri pada tahun 1961. Pada tahun 1919 didirikan Siswo Projo yang merupakan organisasi persatuan pelajar Muhammadiyah di Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta. Pada tahun 1926, di Malang dan Surakarta berdiri GKPM (Gabungan Keluarga Pelajar Muhammad-iyah). Selanjutnya pada tahun 1933 berdiri Hizbul Wathan yang di dalamnya berkumpul pelajar-pelajar Muhammadiyah.

Akan tetapi semangat untuk mendirikan organisasi pelajar di sekolah Muhammadiyah mengalami berbagai cobaan berupa penolakan dari berbagai pihak, bahkan terdapat penolakan dari Muhammadiyah itu sendiri. Beberapa organisasi pelajar di sekolah Muhammadiyah sempat dibubarkan oleh pimpinan Muhammadiyah setempat. Penolakan dari berbagai pihak termasuk Muhammadiyah terhadap upaya mendirikan wadah atau organisasi bagi pelajar Muhammadiyah sebenarnya merupakan refleksi sejarah dan politik di Indonesia yang terjadi pada awal gagasan ini digulirkan. Jika merentang sejarah yang lebih luas, berdirinya IPM tidak terlepas kaitannya dengan sebuah background politik umat Islam secara keseluruhan. Ketika Partai Islam MASYUMI berdiri, organisasiorganisasi Islam di Indonesia merapatkan sebuah barisan dengan membuat sebuah deklarasi (yang kemudian terkenal dengan Deklarasi Panca Cita) yang berisikan tentang satu kesatuan umat Islam.

Di samping itu, penolakan dari Muhammadiyah terhadap gagasan IPM juga disebabkan adanya anggapan yang merasa cukup dengan adanya kantong-kantong angkatan muda Muhammadiyah, seperti Pemuda Muhammadiyah dan Nasyi'atul ‘Aisyiyah, yang cukup bisa mengakomodasikan kepentingan para pelajar Muhammadiyah. Dengan kegigihan dan kemantapan para aktivis pelajar Muhammadiyah pada waktu itu untuk membentuk organisasi kader Muhammadiyah di kalangan pelajar akhirnya mulai mendapat titik-titik terang dan mulai menunjukkan keberhasilannya, yaitu ketika pada tahun 1958 Konferensi Pemuda Muhammadiyah Daerah di Garut berusaha melindungi aktivitas para pelajar Muhammadiyah di bawah pengawasan Pemuda Muhammadiyah. Mulai saat itulah upaya pendirian organisasi pelajar Muhammadiyah dilakukan dengan serius, intensif, dan sistematis. Pembicaraan-pembicaraan mengenai perlunya berdiri organisasi pelajar Muhammadiyah banyak dilakukan oleh Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Kata sepakat akhirnya dapat tercapai antara Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Majelis Pendidikan dan Pengajaran tentang organisasi pelajar Muhammadiyah. Kesepakatan tersebut dicapai pada tanggal 15 Juni 1961 yang ditandatangani bersama antara Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Majelis Pendidikan dan Pengajaran. Rencana pendirian IPM tersebut dimatangkan lagi dalam Konferensi Pemuda Muhammadiyah di Surakarta tanggal 18-20 Juli 1961, dan secara nasional melalui forum tersebut IPM dapat berdiri. Tanggal 18 Juli 1961 ditetapkan sebagai hari kelahiran Ikatan Pelajar Muhammadiyah.

Waah, ternyata cukup panjang juga ya perjalanan kelahiran IPM. Banyak lika-liku yang dihadapi sampai benar-benar didirikan sebagai organisasi pelajar di Indonesia. Dan hebatnya lagiiii, di tahun 2020 ini IPM masih bertahan loh, usianya sudah lebih dari setengah abad, tepatnya sudah 59 tahun IPM bergerak untuk Pelajar. Masya Alloh, Tabarakalloh. Dan pastinya perjalanan 59 tahun bukanlah perjalanan yang sebentar, banyak dinamika/perkembangan yang terjadi di tubuh IPM. Yuk Simak kembali perjalanan IPM sampai hari ini.

Perkembangan IPM akhirnya bisa memperluas jaringan sehingga bisa menjangkau seluruh sekolah-sekolah Muhammadiyah yang ada di Indonesia. Pimpinan IPM (tingkat ranting) didirikan di setiap sekolah Muhammadiyah. Berdirinya Pimpinan IPM di sekolah-sekolah Muhammadiyah ini akhirnya menimbulkan kontradiksi dengan kebijakan pemerintah Orde Baru dalam UU Ke-ormas-an, bahwa satu-satunya organisasi siswa di sekolah-sekolah yang ada di Indonesia hanyalah Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).

Sementara di sekolah-sekolah Muhammadiyah juga terdapat organisasi pelajar Muhammadiyah, yaitu IPM. Dengan demikian, ada dualisme organisasi pelajar di sekolah-sekolah Muhammadiyah. Bahkan pada Konferensi Pimpinan Wilayah IPM tahun 1992 di Yogyakarta, Menteri Pemuda dan Olahraga saat itu (Akbar Tanjung) secara khusus dan implisit menyampaikan kebijakan pemerintah kepada IPM, agar IPM melakukan penyesuaian dengan kebijakan pemerintah.

Dalam situasi kontraproduktif tersebut, akhirnya Pimpinan Pusat IPM membentuk tim eksistensi yang bertugas secara khusus menyelesaikan permasalahan ini. Setelah dilakukan pengkajian yang intensif, tim eksistensi ini merekomendasikan perubahan nama dari Ikatan Pelajar Muhammadiyah ke Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Keputusan pergantian nama ini tertuang dalam Surat Keputusan Pimpinan Pusat IPM Nomor VI/PP.IPM/1992, yang selanjutnya disahkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada tanggal 18 November 1992 melalui Surat Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 53/SK-PP/IV.B/1.b/1992 tentang pergantian nama Ikatan Pelajar Muhammadiyah menjadi Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Dengan demikian, secara resmi perubahan IPM menjadi IRM adalah sejak tanggal 18 November 1992. Namun sesungguhnya perubahan nama tersebut merupakan blessing in disguise (rahmat tersembunyi).

Perubahan nama dari IPM ke IPM sebenarnya semakin memperluas jaringan dan jangkauan organisasi ini yang tidak hanya menjangkau pelajar, tetapi juga basis pelajar yang lain, seperti santri, anak jalanan, dan lain-lain.

Loh-loh, ternyata sempet ganti nama menjadi IRM, tapi kok sekarang sudah IPM lagi ya. Okeee, stay tune terus ya. Simak lagi. Lanjooooottttt...

Pada perkembangan selanjutnya, setelah runtuhnya rezim Orde Baru dengan mundurnya Soeharto sebagai presiden RI kedua, gejolak untuk mengembalikan nama dari IRM menjadi IPM kembali hidup pada Muktamar XII di Jakarta tahun 2000. Pada setiap permusyawaratan muktamar sekanjutnya pun, dialektika pengembalian nama terus bergulir seperti ”bola liar” tanpa titik terang. Barulah titik terang itu sedikit demi sedikit muncul pada Muktamar XV IRM di Medan tahun 2006. Pada Muktamar kali ini dibentuk ”Tim Eksistensi IRM” guna mengkaji basis massa IRM yang nantinya akan berakibat pada kemungkinan perubahan nama.

Di tengah-tengah periode ini pula, PP Muhammadiyah mendukung adanya keputusan perubahan nama itu dengan mengeluarkan SK nomenklatur tentang perubahan nama dari Ikatan Remaja Muhammadiyah menjadi Ikatan Pelajar Muhammadiyah atas dasar rekomendasi Tanwir Muhammadiyah di Yogyakarta tahun 2007. Walaupun ada SK nomenklatur, di internal IRM masih saja mengalami gejolak antara pro dan kontra terhadap keputusan tersebut.

Kemudian, Pimpinan Pusat IRM mengadakan konsolidasi internal dengan seluruh Pimpinan Wilayah IRM Se-Indonesia di Jakarta, Juli 2007, untuk membicarakan tentang SK nomenklatur. Pada kesempatan itu, hadir PP Muhammadiyah untuk menjelaskan perihal SK tersebut. Pada akhir sidang, setelah melalui proses dialektika yang cukup panjang, forum memutuskan bahwa IRM akan berganti nama menjadi IPM, tetapi perubahan nama itu secara resmi terjadi pada Muktamar XVI IRM 2008 di Solo. Konsolidasi gerakan diperkuat lagi pada Konferensi Pimpinan Wilayah (Konpiwil) IRM di Makassar, 26-29 Januari 2008 untuk menata konstitusi baru IPM. Maka dari itu, nama IPM disahkan secara resmi pada tanggal 28 Oktober 2008 di Solo.

Makna dan lambang IPM

Setelah mengetahui panjang dan lebar sejarah IPM, harusnya lebih kepo nih tentang untuk apa si IPM sebenernya didirikan, atau tujuannya IPM dilahirkan itu untuk apa. Okey, mari mariii baca informasi selanjutnya......

## Maksud dan Tujuan IPM “Terbentuknya pelajar muslim yang berilmu, berakhlak mulia, dan terampil, dalam rangka menegakkan dan menjunjung tinggi nilai-nilai ajaran Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”.

Lambang (Logo) dan Semboyan

Lambang Ikatan Pelajar Muhammadiyah adalah segi lima berbentuk perisai runcing di bawah yang merupakan deformasi bentuk pena dengan jalur besar tengah runcing di bawah berwarna kuning, diapit oleh dua jalur berwarna merah dan dua jalur berwarna hijau dengan matahari bersinar sebagai keluarga Muhammadiyah di mana tengah bulatan matahari terdapat gambar buku dan tulisan Al-Qur’an surat Al-Qolam ayat 1 dan tulisan IPM di bawah matahari. IPM bersemboyan ََ نْوُرُطْسَ اي َمَ و َ مَلَقْال َ ن, و Nuun Walqolami Wamaa Yasthuruun yang berarti : Nuun, demi pena dan apa yang mereka tulis.

Nah, makanya nih kalau anak IPM itu pasti rajin banget mengucapkan semboyannya setelah melakukan speaking atau berpidato gitu, karena semboyan inilah yang membuat semangat para IPMawan/wati dalam berIPM. Semboyan yang selalu mengingatkan kita bahwa sebagai pelajar, sebagai IPM harus senantiasa mencintai ilmu, suka membaca dan menulis dan membudayakan kegiatan keilmuan. Lambangnya aja berbentuk pena, pena itu untuk menulis untuk mencatat, untuk mencetak karya. So, ayo sebagai pelajar kita harus rajin berkarya, apalagi sudah mengenal IPM...hihihi

Nilai – Nilai Dasar IPM

Nilai-nilai itu menunjukkan apa yang selalu ada dalam IPM ketika melakukan gerakannya. Gak main-main nih anak IPM, nilai inilah yang bikin IPM beda dengan gerakan pelajar yang lain.

  1. Nilai Keislaman (Menegakkan dan menjunjung tinggi nilai-nilai ajaran Islam). Islam yang dimaksud adalah agama rahmatan lil ‘alamin yang membawa kebenaran, keadilan, kesejahteraan, dan ketentraman bagi seluruh umat manusia yang bersumber dari Al-Qur’an dan as-Sunnah. Artinya, Islam yang dihadirkan oleh IPM adalah Islam yang sesuai dengan konteks zaman yang selalu berubah-ubah dari satu masa ke masa selanjutnya.
  2. Nilai Keilmuan (Terbentuknya pelajar muslim yang berilmu). Nilai ini menunjukkan bahwa IPM memiliki perhatian serius terhadap ilmu pengetahuan. Dengan ilmu pengetahuan kita akan mengetahui dunia secara luas, tidak hanya sebagian saja. Karena dari waktu ke waktu, ilmu pengetahuan akan terus berkembang dan berubah. IPM berkeyakinan, ilmu pengetahuan adalah jendela dunia.
  3. Nilai Kekaderan (Terbentuknya pelajar muslim yang militan dan berakhlak mulia). Sebagai organisasi kader, nilai ini menjadi konsekuensi tersendiri bahwa IPM sebagai anak panah Muhammadiyah untuk mewujudkan kader yang memiliki militansi dalam berjuang. Tetapi militansi itu ditopang dengan nilai-nilai budi pekerti yang mulia.
  4. Nilai Kemandirian (Terbentuknya pelajar muslim yang terampil). Nilai ini ingin mewujudkan kader-kader IPM yang memiliki jiwa yang independen dan memiliki ketrampilan pada bidang tertentu (skill) sebagai bentuk kemandirian personal dan gerakan tanpa tergantung pada pihak lain.
  5. Nilai Kemasyarakatan (Terwujudnya masyarakat Islam yang sebenarbenarnya/ the real islamic society). Nilai kemasyarakatan dalam gerakan IPM berangkat dari kesadaran IPM untuk selalu berpihak kepada cita-cita penguatan masyarakat sipil. Menjadi suatu keniscayaan jika IPM sebagai salah satu ortom Muhammadiyah menyempurnakan tujuan Muhammadiyah di kalangan pelajar

Agenda-Agenda IPM

Sudah kenal lebih banyak nih tentang ‘tubuh’ IPM, tapi belum tau apa aja kegiatannya?? Tenaaang,, setelah ini akan dipaparkan apa aja si kegiatannya IPM. Yang jelas menarik banget buat teman-teman ikuti,, teman-teman bisa ikuti kegiatan di masing-masing bidang di IPM sesuai dengan minat atau kesukaan temen-temen sendiri. Dijamiin seruuuu.... Nah, di IPM itu ada berbagai bidnag yang bisa teman-teman masuki diantaranya:

  • Bidang wajib: bidang ini wajib ada di semua jenjang tingkatan kepemimpinan IPM. Di tingkat ranting sampai tingkat Pusat, harus ada nih bidang-bidang ini Bidang Perkaderan yaitu bidang yang bertanggungjawab untuk mengembangkan dan memberdayakan kapasitas anggota serta kader IPM. Bidang yang paling inti, bagaimana anggota IPM bisa berkembang dan mengisi ruang-ruang gerak di IPM secara berkelanjutan. Seru deh bidangnya, bisa kenal dan berinteraksi dengan banyak orang, bisa lebih intens juga memahami kondisi anggota-anggota. Kegiatannya antara lain pengenalan dan penjaringan anggota seperti FORTASI ini dan pelatihan kader.

Bidang KDI (Kajian Dakwah Islam) yaitu bidang yang bergerak di bagian dakwahnya pelajar. Bidang ini merupakan ruhnya IPM. Menjadi bidang wajib di IPM karena keberadaannya juga menjadi inti gerakan, IPM sebaga gerakan dakwah harus selalu melakukan dakwah di kalangan pelajar, dan tentu juga di sesuaikan dengan kondisi dan perubahan zaman. Akan sangat menyenangkan berada di bidang ini, karena bisa berdakwah di kalangan generazi milenial dengan berbagai tantangannya. Berbagai kegiatannya berkaitan dengan dakwah seperti kajian rutin, pelatihan da’i, kajian online danlainlain. Kamu generasi milenial?? Berdakwahlah untuk generasimu.

Bidang PIP (Pengkajian Ilmu Pengetahuan) yaitu bidang yang fokus pada kegiatan-kegiatan keilmuan. Membentuk tradisi atau kebiasaan membaca, mengembangkan iptek, dan memperkaya pengetahuan kader. Bidang ini jelas menajdi bidang wajib karena IPM adalah gerakan pelajar, simbol IPM sendiri berbentuk pena yang mengisyaratkan bahwa pelajar identik dengan tradisi keilmuannya. Kegiatan bidang PIP yang bisa banget kamu ikuti seperti lapak baca, literasi camp, pembuatan buku danlain-lain.

  • Bidang non-wajib/ bidang khusus; adalah bidang-bidang yang dibentuk oleh masing-masing tingkat pimpinan berdasarkan hasil permusyawaratan tertinggi di masing-masing tingkatan pimpinan. Walaupun bidang non-wajib ini dibentuk oleh masing-masing tingkatan pimpinan, bukan berarti bisa membuat bidang secara acak atau asal-asalan yaa, tetap ada pedomannya. Hehe. Bidang-bidang tersebut antara lain:

Bidang Organisasi. Bidang ini bertanggungjawab untuk menjaga stabilitas-keseimbangan laju organisasi IPM. Mengembangka sistem organisasi, mengatur dinamika organisasi yang berjalan serta menjaga keberlanjutan organisasi agar bisa bertahan dengan berbagai tantangan yang ada. Bidang ini bidang yang cukup serius, tapi tetep menyenangkan kokk, kegiatannya selalu rutin dilaksanakan seperti musyawarah ranting, pendataan anggota dan lain-lain.

Bidang ASBO (Apresiasi Seni Budaya dan Olahraga). Dari namanya aja sudah cukup menggambarkan kegiatan apa aja yang bisa dilakukan di bidang ini. Yaps betul sekali, kegiatannya berupa pengembangan minat dan bakat pelajar di bidang seni budaya dan olahraga. Untuk mengembangkan kreativitasmu di bidang seni bisa banget masuk bidang ini. Lagu-lagu hits IPM dari tahun ke tahun juga diinisiasi dari bidang ini loh. Keren banget deh pokoknya. Untuk kamu yang suka dengan komunitas, bisa banget bikin komunitas sesuai dengan minatmu disini.

Bidang Advokasi. Bidang yang keren banget karena bidang ini selalu ada ketika teman-teman pelajar punya masalah. Bidang ini selalu mendampingi pelajar, melakukan pemberdayaan kepada para pelajar. Kegiatan bidang ini pastinya juga keren banget, seperti kamapanye anti bulliying, pendampingan teman sebaya dan lain-lain.

Bidang PKK (Pengembangan Kreativitas dan Kewirausahaan). Bagi siapapun yang suka berwirausaha, akan cocok banget berada di bidang ini. Bidang ini fokusnya untuk mengembangkan jiwa wirausaha di kalangan pelalajar. Pelajar diarahkan untuk bisa berbisnis dan berwirausaha agar bisa menjadi mandiri, kemandirian pelajar menjadi visi utamanya. Kegiatannya antara lain bazar pelajar, pelatihan kewirausahaan pelajar dan lain-lain.

Bidang IPMAWATI. Yaps, bidang ini fokus pada keipmawatian. Bukan sebagai diskriminasi atau pembedaan terhadap ipmawan yaa, tapi untuk bisa mewujudkan hubungan yang setara antara laki-laki dan perempuan. Bidang ini fokus untuk mengembangkan peran pelajar perempuan di ranah publik dan meningkatkan kapasitas pelajar perempuan. Untuk pelajar perempuan, mari maju bersama!

Bidang HKI (Hubungan dan Kerja Sama Luar Negeri). Bidang ini adalah bidang yang hanya ada di pimpinan IPM tingkat Pusat. Bidang yang fokusnya membangun jejaring berskala internasional. Bidang ini dibuat untuk mewujudkan visi internasionaisasi gerakan IPM, agar IPM tidak hanya dikenal secara Nasional saja tetapi juga bisa berkiprah di skala internasional.

Nah, setelah mengenal bidang-bidang yang ada di IPM, disini akan paparkan tentang fokus Agenda Aksi yang dilakukan IPM saat ini. Jadi selain melaksanakan kegiatan-kegaitan yang ada di bidangnya masing-masing, di IPM juga mempunyai fokus agenda aksi yang bisa dilakukan di setiap tingkatan pimpinan sebagai semangat gerakan bersama dari tingkatan ranting sampai pusat. Agenda aksi ini bisa dijadikan tema gerakan pada setiap kegiatan bidang yang akan dilakukan. Agenda Aksi IPM saat ini adalah:

  1. Student Earth Generation (SEG) adalah salah satu bentuk agenda aksi dari problematika lingkungan yaitu membentuk generasi milenial untuk peduli pada aksi-aksi bidang lingkungan. Adanya pelajar peduli lingkungan dengan berbagai aksi yang dilakukan seperti gerakan bye plastic dalam setiap kegiatan yang dilakukan, kurangi sampah plastik, gerakan membawa tumbler saat kegiatan dan lain-lain.

  2. Campaign Inklusi adalah salah satu kegiatan yang mengarahkan pelajar untuk bisa terbuka dengan saudara-saudara disekitarnya yang mempunyai keistimewaan tersendiri. Bahwa kita semua adalah sama sebagai manusia, tidak membeda-bedakan berdasarkan kondisi fisik maupun keterbatasan satu sama lain. Setiap orang mempunyai kemampuan masing-masing yang juga istimewa. Agenda aksi ini bisa diwujudkan dengan membiasakan kegiatan-kegiatan IPM terbuka untuk pelajar dengan kondisi apapun, serta menyatakan bahwa kita semua setara dan saling merangkul.

  3. Student preneur. Agenda aksi wirausaha pelajar mengarahkan agar pelajar terbiasa untuk berwirausaha dan mandiri. Agenda ini bisa dilaksanakan dengan memberikan ruang berwirausaha pada setiap pelajar dan kader IPM di setiap tingkatan pimpinan. Bisa juga ada bazar pelajar di setiap kegiatan IPM.

  4. Pelajar Sehat. Nah kesehatan itu penting bagi setiap orang, bukan hanya untuk orang-orang dewasa saja tapi setiap pelajar juga berhak untuk memiliki tubuh dan mental yang sehat. Agenda aksi pelajar sehat ini juga diarahkan agar para pelajar di Indonesai senantiasa sehat fisik dan sehat mental. Dengan kondisi tubuh dan mental yang sehat, segala kegiatan IPM bisa berjalan dengan baik. Kegaitannya ada Tolak iklan rokok, senam sehat dan lain-lain. Ayoo,, kita jaga tubuh kita agar tetap sehat!!

Waaahhh... banyak banget ya kegiatan di IPM. Seru-seru pulaaaaaa. Kira-kira teman-teman mau join di kegiatan yang mana nih?? Cuusss masuk IPM, dan ikuti keseruan-keseruannyaaa.. ☺

Sebelum materi ini berakhir, akan diberikan persembahan spesial untuk teman-teman semua, berupa lagu IPM Berjaya, lagu wajib IPM tercintaaa... selamat menikmatii

IPM BERJAYA

Intro : G C G C

Bersatu Berpadu menjalin ukhuwah

Di dalam Ikatan Pelajar Muhammadiyah

Terampil berilmu berakhlak mulia

Pelopor dan pelangsung penyempurna amanah

Berjuangan dengan sekuat tenaga

Tegakkan islam yang utama

Menjadi kader yang siap sedia

Untuk umat dan bangsa

Berdiri tegaklah tampillah di muka

Ikrarkan bbersama IPM Berjaya

Last updated

Share
Zulki AhiliZulki Ahili

Apakah ada tokoh sentral dalam Pembentukan IPM sampai akhirnya ditetapkan menjadi suatu organisasi yang diakui ketika itu?

Terkadang dalam diskusi kami muncul pertanyaan dari kader-kader yang mungkin iseng-iseng menyentilnya. Tentang NAMA yang menjadi tokoh sentralnya IPM pada saat pembentukan dan pendiriannya.

Ketika ditanyakan soal pendirian mungkin jawabannya akan mungkin sama dengan ulasan diatas. Jika toh ditanyakan NAMA sudah barang tentu akan kami sampaikan KETUA DAN Sekretaris nya.

TAPI apakah ada nggak soal Tokoh sentralnya?

Organisasi memang tidak dibentuk oleh satu orang saja. Tapi ketika IMM punya Djazman Al-Kindi IPM punya siapa?

1-2 of 2

Reply to this discussion

You cannot edit posts or make replies: You should be logged in before you can post.

Post a reply
730 views